Rabu, 09 Juni 2010

Pemerintah Berikan Insentif Untuk Kakao Fermentasi

Jakarta, 10/5 (Antara/FINROLL News) - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian menyiapkan kebijakan insentif bagi pengembangan kakao fermentasi guna menarik minat petani dalam meningkatkan nilai tambah komoditas perkebunan tersebut.


Dirjen Perkebunan, Achmad Mangga Barani, di Jakarta, Senin, mengatakan, insentif tersebut berupa dana senilai Rp150 juta yang diberikan kepada koperasi untuk melakukan pembelian kakao fermentasi dari petani secara langsung.


"Selama ini, petani enggan mengembangkan fermentasi kakao adn lebih memilih menjual kakao dalam bentuk biji karena bisa langsung menerima uang," katanya usai Rapat Persiapan Pelaksanaan Gerakan Nasional Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao tahun 2010.


Menurut dia, dengan adanya insentif tersebut, maka nantinya koperasi bisa melakukan pembayaran lebih dulu kepada petani sebelum melakukan fermentasi sehingga mereka memperoleh pendapatan. Dikatakanya, dana pembelian kakao fermentasi tersebut berasal dari dana pilot proyek yang diberikan kepada setiap kabupaten penerima DIPA Gerakan nasional kakao 2010.


Untuk meningkatkan pengembangan kakao fermentasi di dalam negeri, pemerintah memberikan dana Rp300 juta bagi setiap kabupaten penerima DIPA Gerakan nasional kakao 2010


Dana sebesar itu, menurut Achmad Mangga Barani, untuk pelaksanaan "pilot project" mengembangan industri fermentasi kakao yang mana akan dimanfaatkan bagi pengadaaan alat fermentasi, pengering serta dana bergulir bagi koperasi atau kelompok tani guna pembelian kakao fermentasi dari petani.


Beberapa waktu lalu, Menteri Pertanian, Suswono, telah menyerahkan DIPA kegiatan Gerakan nasional peningkatan produksi dan mutu kakao 2010 kepada 56 kabupaten di 13 provinsi untuk melaksanakan kegiatan gernas kakao.


Menurut Dirjen Perkebunan, untuk tahun ini, anggaran DIPA Gerakan Nasional Kakao sebesar Rp500 miliar turun dari tahun lalu yang mencapai Rp1 triliun.


Sedangkan daerah penerima DIPA Gernas Kakao justru meningkat dari tahun 2009 yang hanya 40 kabupaten di sembilan provinsi sentra produksi kakao.


Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan nota kesepakatan antara PT Sarinah (Persero) dengan lima lembaga ekonomi masyarakat di Sulawesi untuk pembelian biji kakao fermentasi sebagai upaya untuk mendorong petani mendapatkan harga jual kakao yang maksimal.


Lima lembaga ekonomi itu merupakan gabungan kelompok tani yang terdapat di Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara.


Menurut Achmad Mangga Barani, kerjamsama pembelian biji kakao fermentasi oleh BUMN ini baru pertama kali dilakukan.


"Sebelumya hanya swasta yang banyak berperan pada perkakaoan dalam negeri. Saya berharap agar nantinya langkah dari Sarinah ini diikuti oleh BUMN lainnya," katanya.


Berkaitan dengan kerja sama itu, Achmad menilai kerja sama diharapkan akan jadi contoh sukses dan akan diikuti ke daerah lain. "Yang pasti, petani kakao di wilayah lain dapat melakukan proses fermentasi sehingga harga jualnya lebih tinggi."


President & CEO PT Sarinah, Jimmy Gani, menyatakan, BUMN ini akan menyerap lebih kurang 5.000 ton kakao dengan menggunakan acuan harga pasar.


"Yang jelas, berapapun produksi kakao ferementasi yang dihasilkan oleh lima lembaga itu akan kami beli. Harga beli berdasarkan harga pasaran," katanya.


sumber : http://news.id.finroll.com/nasional/263474-pemerintah-siapkan-insentif-bagi-kakao-fermentasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar